Ingin berkontemplasi lewat tulisan, tapi kepala ini telanjur buntu untuk berpikir dan jari-jari tangan terasa kaku untuk mengetik. Sarang laba-laba di “rumah kedua” ini rasa-rasanya sudah menyebar seantero ruangan. Jangan tanya kecoa yang berlarian di kepala, tak terhitung lagi banyaknya. Aku pernah melupa dengan alasan kesibukan. Kesibukan yang menjelma rutinitas. Dan yang namanya rutinitas cepat atau lambat akan berujung pada kebosanan. Hari ini aku tersadarkan pada hasrat yang membumbung untuk menulis lagi. Mengisi “rumah kedua” dengan perabotan dan pernak-pernik kesukaan. Namun apa daya, kepala ini telanjur buntu untuk berpikir dan jari-jari tangan terasa kaku untuk mengetik. Tolong keluarkan kecoa-kecoa ini dari kepala!
kecoa-kecoa di kepala dan bla bla bla lainnya